Kisah dimusim hujan di Ibu Kota Metropolitan 2020
Musim penghujan akan berlalu, diakhir bulan April 2020, kita akan mengalami pergantian musim yang mana hampir lebih dari empat bulan kita bersama musim penghujan, yang memberi kesejukan bagi kita, dan sebagai juga menjadi bencana yaitu banjir. Disetiap musim penghujan Ibu kota metropolitan hampir setiap tahunnya sebagian pasti akan mengalami dampak banjir, sebagaimana yang kita ketahui sistim sanitasi maupun secara ekosistim wilayah jakarta hampir setiap tahunya renta tengan bencana banjir, hal ini juga banyak disebabkan Faktor Hulu dan Hilir, dan kami maklum dan tidak mau berdebat untuk hal ini, yang pasti bagaimanapun kami mensyukuri apapun yang terjadi, dan yang akan terjadi disetiap kegiatan usaha yang kami geluti ini.
Sepenggal kisah dimusim penghujan tahun ini, kami posting sebagai kenangan, dan juga sebagai bentuk pengalaman, maupun mengingatkan kita dimasa yang akan datang bahwa dimusim ini pun telah terjadi Pademi Wabah Virus Corona (Covid-19), yang dimulai dari awal bulan maret 2020 untuk Wilayah DKI Jakarta, tepatnya tanggal 6 Maret 2020, telah diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Phd.
Kami selaku jasa Transportasi sangat berduka, Melihat betapa sebagian pihak sebenarnya tidak terpikir akan datangnya wabah ini, menjadikan. sebagian besar Lapangan menengah kebawah, karet dan juga hapir berputus asa untuk menyikapi dampak dari pandemi ini, beberapa sisi sebagian besar warga harus menata slang kehidupannya yang biasanya hanya berpenghasilan harian, dengan dampak ini kita kembali belajar, dan memetakan kembali pola hidup dan kehidupan kita, namun justru di bawah Pandemi Corona ini ada yang sebagian mendulang keuntungan dalam usahanya, diantar industri Perusahan dan UKM - UKM yang memproduksi masker, handsanitizer, dan disinfectan, menjadi barang yang laris manis dibawah pandemi wabah ini.
Pedagang pedagang sembako juga banyak yang mendulang keuntungan karena dalam menyikapi Wabah Covid-19 ini pemerintah memberlakukan pembatasan, dan anjuran kepada masyarakan untuk Stay at Home, Social Distancing dan Physical Distancing, untuk menghambat dan memutus mata rantai penularan akan virus ini. Katanya.
Apapun itu selaku warga, kita akan harus menyikapi setiap himbauan pemerintah dengan lapang dadaa, arif dan bijaksana. Dan semaksimal mungkin kita harus terapkan untuk diri maupun lingkungan kita tentu tetap menggantungkan keputusan dan Keyakinan diri semata mata hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sepenggal kisah dimusim penghujan tahun ini, kami posting sebagai kenangan, dan juga sebagai bentuk pengalaman, maupun mengingatkan kita dimasa yang akan datang bahwa dimusim ini pun telah terjadi Pademi Wabah Virus Corona (Covid-19), yang dimulai dari awal bulan maret 2020 untuk Wilayah DKI Jakarta, tepatnya tanggal 6 Maret 2020, telah diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Phd.
Kami selaku jasa Transportasi sangat berduka, Melihat betapa sebagian pihak sebenarnya tidak terpikir akan datangnya wabah ini, menjadikan. sebagian besar Lapangan menengah kebawah, karet dan juga hapir berputus asa untuk menyikapi dampak dari pandemi ini, beberapa sisi sebagian besar warga harus menata slang kehidupannya yang biasanya hanya berpenghasilan harian, dengan dampak ini kita kembali belajar, dan memetakan kembali pola hidup dan kehidupan kita, namun justru di bawah Pandemi Corona ini ada yang sebagian mendulang keuntungan dalam usahanya, diantar industri Perusahan dan UKM - UKM yang memproduksi masker, handsanitizer, dan disinfectan, menjadi barang yang laris manis dibawah pandemi wabah ini.
Pedagang pedagang sembako juga banyak yang mendulang keuntungan karena dalam menyikapi Wabah Covid-19 ini pemerintah memberlakukan pembatasan, dan anjuran kepada masyarakan untuk Stay at Home, Social Distancing dan Physical Distancing, untuk menghambat dan memutus mata rantai penularan akan virus ini. Katanya.
Apapun itu selaku warga, kita akan harus menyikapi setiap himbauan pemerintah dengan lapang dadaa, arif dan bijaksana. Dan semaksimal mungkin kita harus terapkan untuk diri maupun lingkungan kita tentu tetap menggantungkan keputusan dan Keyakinan diri semata mata hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.