Presiden: waspadai situasi ekonomi 2012 - ANTARA News
Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para gubernur dan semua pihak mewaspadai situasi ekonomi global pada 2012 mendatang menyusul ancaman pengaruh krisis ekonomi di Eropa terhadap perekonomian di kawasan lain termasuk Asia.
Di depan 33 Gubernur seluruh Indonesia dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat sore, Presiden mengatakan untuk menghadapi situasi itu maka diperlukan kerja sama dan kerja keras dari semua pihak.
"Mengapa 2008 kita bisa atasi bersama-sama?, pemerintah pusat dan daerah dan para ekonom bekerja sama, itu yang tidak terjadi pada 1998. Belajar dari pengalaman kita, pada 2012 nanti mari kita lakukan hal yang sama kita harus miliki komitmen langkah tindak dan serasikan langkah kita dengan itu kita bisa bertahan dan ekonomi tumbuh," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan apa yang terjadi saat ini sangat mirip dengan krisis ekonomi yang terjadi pada 2008. Bila saat itu episentrum krisis ada di Amerika Serikat maka saat ini berada di Eropa atau Euro Zone.
"Krisis sekarang ini cepat lambat akan memukul perekonomian hampir semua negara di dunia, Indonesia yang 2008-2009 selamat sekarang tumbuh atas kerja keras kita semua, lagi-lagi terkena dampak. Ekspor, stabilitas rupiah, pasar modal, harga pangan dan harga energi. Sungguh prihatin bangsa kita ketika ekonomi baik dan terus tumbuh tetapi harus terkena dampak lagi," kata Presiden.
Presiden, selain memberikan arahan, dalam kesempatan itu juga membuka sesi dialog dengan para Gubernur dengan tujuan mengetahui masalah yang dihadapi di masing-masing daerah dan bisa menjadi masukan bagi langkah pemerintah pada 2012 mendatang mencegah pengaruh krisis.
"Saya tahu kita semua bekerja, karena itu guna memastikan apa yang kita lakukan lebih baik maka mari kita isi dengan dialog sehingga lakukan sejumlah koreksi, kalau itu sesuatu yang bawa kebaikan dan konkrit," tegasnya.
Dalam Munas APPSI tersebut, juga diagendakan pengarahan Ibu Negara Ani Yudhoyono kepada istri para Gubernur se-Indonesia yang hadir.
Mendampingi Presiden antara lain Mendagri Gamawan Fauzi, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Hukum dan Ham Amir Syamsuddin, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
(T.P008/B013)
Di depan 33 Gubernur seluruh Indonesia dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat sore, Presiden mengatakan untuk menghadapi situasi itu maka diperlukan kerja sama dan kerja keras dari semua pihak.
"Mengapa 2008 kita bisa atasi bersama-sama?, pemerintah pusat dan daerah dan para ekonom bekerja sama, itu yang tidak terjadi pada 1998. Belajar dari pengalaman kita, pada 2012 nanti mari kita lakukan hal yang sama kita harus miliki komitmen langkah tindak dan serasikan langkah kita dengan itu kita bisa bertahan dan ekonomi tumbuh," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan apa yang terjadi saat ini sangat mirip dengan krisis ekonomi yang terjadi pada 2008. Bila saat itu episentrum krisis ada di Amerika Serikat maka saat ini berada di Eropa atau Euro Zone.
"Krisis sekarang ini cepat lambat akan memukul perekonomian hampir semua negara di dunia, Indonesia yang 2008-2009 selamat sekarang tumbuh atas kerja keras kita semua, lagi-lagi terkena dampak. Ekspor, stabilitas rupiah, pasar modal, harga pangan dan harga energi. Sungguh prihatin bangsa kita ketika ekonomi baik dan terus tumbuh tetapi harus terkena dampak lagi," kata Presiden.
Presiden, selain memberikan arahan, dalam kesempatan itu juga membuka sesi dialog dengan para Gubernur dengan tujuan mengetahui masalah yang dihadapi di masing-masing daerah dan bisa menjadi masukan bagi langkah pemerintah pada 2012 mendatang mencegah pengaruh krisis.
"Saya tahu kita semua bekerja, karena itu guna memastikan apa yang kita lakukan lebih baik maka mari kita isi dengan dialog sehingga lakukan sejumlah koreksi, kalau itu sesuatu yang bawa kebaikan dan konkrit," tegasnya.
Dalam Munas APPSI tersebut, juga diagendakan pengarahan Ibu Negara Ani Yudhoyono kepada istri para Gubernur se-Indonesia yang hadir.
Mendampingi Presiden antara lain Mendagri Gamawan Fauzi, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Hukum dan Ham Amir Syamsuddin, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
(T.P008/B013)