Wirausaha Indonesia masih 2 persen
VIVAnews
Eko Priliawito, Ronito Kartika Suryani | Minggu, 23 Oktober 2011, 11:51 WIBVIVAnews - Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengungkapkan bahwa saat ini angka wirausaha secara total masih sekitar dua persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Data Indonesia masih di bawah dua persen, seharusnya yang bagus itu sekitar lima persen atau lebih dari total jumlah penduduk Indonesia," kata Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Wayan Suarja dalam sambutan di seminar "Dunia Usaha Tanpa Batas" di Jakarta, Minggu 23 Oktober 2011.
Wayan menjelaskan, angka dua persen masih tergolong kecil jika dibandingkan negara lain. Untuk itu tingkat pengangguran masih relatif tinggi. Tidak seperti Singapura, angka wirausaha mencapai lima persen. Karenanya, jumlah pengangguran di negara itu sangat jarang.
"Mengapa menganggur? Wirausaha masih kurang, karena itu tahu kelemahan kita," kata Wayan.
Wayan melanjutkan, untuk memperkuat tingkat kesejahteraan masyarakat dimulai dari hal yang paling mikro yaitu keluarga. Karena di tiap keluarga, rata-rata satu orang harus menghidupi dua hingga empat orang di keluarganya.
"Maka dari itu, harus ada dua sumber pendapatan dan pihak sang ibu harus mendukung. Jadi, masing-masing rakyatnya bisa memperkuat kesejahteraannya," katanya.
Untuk itu, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencanangkan program pelatihan dan bantuan modal bagi satu juta sarjana yang belum mendapat pekerjaan.
"Dari satu juta ada perempuan dan laki-laki, serta kami menargetkan semakin cepat semakin bagus agar menjadi wirausaha yang baru. Jadi, jika menjadi pelaku bisnis bisa menjadi semakin kaya," kata Wayan. (art)
"Data Indonesia masih di bawah dua persen, seharusnya yang bagus itu sekitar lima persen atau lebih dari total jumlah penduduk Indonesia," kata Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Wayan Suarja dalam sambutan di seminar "Dunia Usaha Tanpa Batas" di Jakarta, Minggu 23 Oktober 2011.
Wayan menjelaskan, angka dua persen masih tergolong kecil jika dibandingkan negara lain. Untuk itu tingkat pengangguran masih relatif tinggi. Tidak seperti Singapura, angka wirausaha mencapai lima persen. Karenanya, jumlah pengangguran di negara itu sangat jarang.
"Mengapa menganggur? Wirausaha masih kurang, karena itu tahu kelemahan kita," kata Wayan.
Wayan melanjutkan, untuk memperkuat tingkat kesejahteraan masyarakat dimulai dari hal yang paling mikro yaitu keluarga. Karena di tiap keluarga, rata-rata satu orang harus menghidupi dua hingga empat orang di keluarganya.
"Maka dari itu, harus ada dua sumber pendapatan dan pihak sang ibu harus mendukung. Jadi, masing-masing rakyatnya bisa memperkuat kesejahteraannya," katanya.
Untuk itu, Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencanangkan program pelatihan dan bantuan modal bagi satu juta sarjana yang belum mendapat pekerjaan.
"Dari satu juta ada perempuan dan laki-laki, serta kami menargetkan semakin cepat semakin bagus agar menjadi wirausaha yang baru. Jadi, jika menjadi pelaku bisnis bisa menjadi semakin kaya," kata Wayan. (art)