Harga minyak kembali melambung
NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak terdorong naik karena tumbuhnya kepercayaan terhadap rencana G-20 untuk menetapkan penyelamatan zona euro. Hal ini terjadi saat data ekonomi AS menunjukkan bahwa tanda-tanda pertumbuhan sedang menguat.
Kontrak utama New York, minyak mentahlight sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, bertambah 2,57 dollar AS dan ditutup pada 86,80 dollar AS per barrel, hampir 4 dollar AS per barrel lebih tinggi dari seminggu sebelumnya.
Di London, minyak mentah Brent North Sea naik 3,58 dollar AS menjadi 114,68 dollar AS per barrel, naik tajam dari penutupan 105,88 dollar AS pada 7 Oktober.
"Harga minyak telah berbalik naik karena suasana lebih kuat di pasar ekuitas. Hal itu didorong oleh persepsi kemajuan di Eropa dan data ekonomi AS yang menguat," kata analis CMC Markets, Michael Hewson.
"Harga berbalik naik, meskipun banyak terjadi penurunan peringkat di sejumlah negara dan bank, terutama karena pasar berharap para pemimpin dunia siap memukul pasar dengan gebrakan dana segar yang dipinjam dari kas negara-negara kaya," kata Phil Flynn dari PFG Best.
Menurut sejumlah laporan berita, raksasa negara berkembang, seperti Brasil dan China, akan siap meningkatkan sumber daya Dana Moneter Internasional (IMF) guna mendukung pinjaman kepada zona euro yang sedang kesulitan.
Pasar kemungkinan akan mengantisipasi pertemuan kepala keuangan G-20 di Paris akhir pekan ini karena mereka berusaha meningkatkan ekonomi dunia dan menopang respons Uni Eropa terhadap krisis utang zona euro.