Mamuju, 9/7 (ANTARA)- Pengusaha di Indonesia terbebani dengan masalah bidang politik dan hukum yang tak kunjung selesai.
"Ada saja masalah yang terjadi di bidang politik dan hukum yang ditayangkan media massa, kondisi itu sangat mengganggu pengusaha di Indonesia dalam membangun negeri ini,"kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofyan Wanandi, di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, kasus Century, kasus Gayus Tambunan, yang duluan muncul ke permukaan di media massa. Baru kemudian masalah terorisme dan mafia pemilu.
"Masalah itu tidak penting terjadi karena masih ada masalah penting di negeri ini yang harus diselesaikan secara bersama, yaitu bagaimana bangsa ini menghadapi dan melawan globalisasi bukan malah bertarung antara kita di bangsa ini seperti yang ada di televisi itu," katanya.
Menurut dia, yang paling penting di bangun bangsa ini adalah membangun ekonomi yang kuat guna menghadapi guna menghadapi globalisasi, jangan sampai bangsa ini terpuruk dan tertinggal secara ekonomi dibandingkan bangsa lainnya.
"Bukan malah meributkan urusan politik dan hukum antara kita di bangsa ini, yang dapat mengganggu jalannya perekonomian dari para pelaku ekonomi yakni pengusaha, karena akan dapat membuat ekonomi bangsa ini mundur, dan investasi tidak berjalan"katanya.
Sofyan mengaku prihatin ,karena disaat era otonomi daerah terjadi dalam rangka
pembangunan daerah menuju kemandirian ekonomi, justru pemerintah ditingkat meributkan hal-hal politik dan hukum yang tidak mendorong ekonomi bangsa ini.
Padahal kata dia, momentum untuk membangun ekonomi bangsa ini menjadi sebuah peluang besar karena negara lainnya sedang mengalami krisis, karena mengalami inflasi yang cukup tinggi salah satunya seperti negara Jepang yang mengalami inflasi setelah dilanda bencana tsunami serta negara maju lainnya di dunia yang juga kondisinya terpuruk.
Oleh karena itu ia meminta pemerintah di Indonesia maupun di daerah serta seluruh pengusaha agar dapat bersama kembali menyusun program membangun ekonomi daerah ini dengan menjalin kerjasama yang baik.
"Enam koridor ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah nasional, hendaknya dijadikan ajang membangun dan memajukan ekonomi negara ini jangan sampai bangsa ini terlindas globalisasi," katanya.