UKM indonesia
Selasa, 14/12/2010 17:29 WIB
UKM Indonesia Bisa Maju Seperti UKM Korea
Achmad Rouzni Noor II : detikInet
detikcom - Jakarta, Di Korea Selatan, pengusaha skala kecil dan menengah (UKM) bisa tumbuh pesat berkat tersedianya akses broadband memadai dan aplikasi murah yang menunjang bisnis mereka. Indonesia seharusnya bisa merengkuh kesuksesan yang sama.
"Di Korea, UKM menggunakan cloud computing sebagai platform mereka. Cloud bisa jalan kalau broadband jalan. Kisah sukses Korea sebenarnya bisa ditiru Indonesia," kata Yuswohady, praktisi pemasaran digital, dalam diskusi pemanfaatan broadband di Wisma Ericsson, Jakarta, Selasa (14/12/2010).
Indonesia yang populasinya jauh lebih besar dibandingkan Korea, lanjut dia, punya jumlah UKM yang lebih banyak dengan beragam potensi untuk maju dan berkembang.
"UKM di Indonesia jumlahnya 50 juta. Yang non-pertanian ada 25 juta. Kalau mereka bisa di-enabler business process-nya menggunakan cloud computing, CRM, inventory management, dan ERP, seharusnya bisa lebih maju lagi," kata Yuswohady.
Dengan banyaknya UKM di Indonesia, ia menilai, di situlah peluang bisnis nyata bagi para penyedia akses layanan broadband.
"Operator lain harusnya bisa mengikuti jejak Telkom yang menawarkan layanan Speedy yang dibundel dengan biaya tambahan untuk aplikasi ERP untuk B2B (bisnis ke bisnis) cuma seharga Rp 30 ribu-an. Harga yang terjangkau untuk UKM," kata dia.
"Di dunia, market B2B lima kali lebih besar dari non-consumer. Sementara di Indonesia belum tersentuh. Ini long term bisnis, jual broadband sekaligus konten," lanjut Yuswohady.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
UKM Indonesia Bisa Maju Seperti UKM Korea
Achmad Rouzni Noor II : detikInet
detikcom - Jakarta, Di Korea Selatan, pengusaha skala kecil dan menengah (UKM) bisa tumbuh pesat berkat tersedianya akses broadband memadai dan aplikasi murah yang menunjang bisnis mereka. Indonesia seharusnya bisa merengkuh kesuksesan yang sama.
"Di Korea, UKM menggunakan cloud computing sebagai platform mereka. Cloud bisa jalan kalau broadband jalan. Kisah sukses Korea sebenarnya bisa ditiru Indonesia," kata Yuswohady, praktisi pemasaran digital, dalam diskusi pemanfaatan broadband di Wisma Ericsson, Jakarta, Selasa (14/12/2010).
Indonesia yang populasinya jauh lebih besar dibandingkan Korea, lanjut dia, punya jumlah UKM yang lebih banyak dengan beragam potensi untuk maju dan berkembang.
"UKM di Indonesia jumlahnya 50 juta. Yang non-pertanian ada 25 juta. Kalau mereka bisa di-enabler business process-nya menggunakan cloud computing, CRM, inventory management, dan ERP, seharusnya bisa lebih maju lagi," kata Yuswohady.
Dengan banyaknya UKM di Indonesia, ia menilai, di situlah peluang bisnis nyata bagi para penyedia akses layanan broadband.
"Operator lain harusnya bisa mengikuti jejak Telkom yang menawarkan layanan Speedy yang dibundel dengan biaya tambahan untuk aplikasi ERP untuk B2B (bisnis ke bisnis) cuma seharga Rp 30 ribu-an. Harga yang terjangkau untuk UKM," kata dia.
"Di dunia, market B2B lima kali lebih besar dari non-consumer. Sementara di Indonesia belum tersentuh. Ini long term bisnis, jual broadband sekaligus konten," lanjut Yuswohady.
Powered by Telkomsel BlackBerry®