Ekonomi Indonesia 2010 Bak Siluman
VIVAnews - Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 disebut sebagai perekonomian siluman. Kondisi ini merujuk pada pemerintahan sekarang yang menyebabkan ekonomi 2010 penuh ketidakpastian.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2010 di kisaran 5,3 persen," kata Direktur Biro Riset InfoBank Eko B Supriyanto dalam InfoBank Outlook 2010 di Hotel Mulia, Kamis 12 November 2009. Pertumbuhan ini bisa dicapai karena pemerintahan sekarang dibangun atas dasar partai politik yang punya legitimasi luar biasa.
Tapi menurut Eko, karena luar biasa ini akibatnya banyak ketidakpastian, hal ini karena langkah yang diambil adalah keputusan yang aman. "Jadi dengan tidak mengambil keputusan itu malah jadi tidak aman. Oleh karena itu tahun 2010 kita akan akrab dengan ketidakpastian," katanya.
Menurut riset InfoBank, kata Eko, pertumbuhan 5,3 persen ini didukung oleh investasi. Namun perlu disayangkan karena investasi ini bukan jenis investasi yang menguntungkan.
"Ekonomi kita selain penuh ketidakpastian, juga akan menjadi ekonomi siluman. Investasi yang ada itu datang tidak diundang, pulang tidak diantar," kata Eko. Ini dikarenakan lebih banyak ekonomi yang didukung oleh pergerakan hot money yang sifatnya tidak jelas. Belum lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ada masih didukung oleh sektor konsumsi.
"Ini fakta, perbankan jalan sendiri, konsumsi sendiri. Jadi ekonomi kita seperti suka-suka, tidak jelas," katanya.
Untuk itu Eko menyakini pertumbuhan ekonomi yang berkualitas seperti yang diharapkan pemerintah bakal sulit tercapai. Pertumbuhan ekonomi yang didominasi konsumsi tidak akan menyebabkan tenaga kerja bertambah, pemerataan permodalan, dan mengurangi kemiskinan.
"Karena sebenarnya yang penting itu direct investmen, kalau hot money itu sulit diandalkan, tapi itu kenyataan yang harus dihadapi," ujarnya.
Marwan Dalimunthe
Powered by Telkomsel BlackBerry®
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2010 di kisaran 5,3 persen," kata Direktur Biro Riset InfoBank Eko B Supriyanto dalam InfoBank Outlook 2010 di Hotel Mulia, Kamis 12 November 2009. Pertumbuhan ini bisa dicapai karena pemerintahan sekarang dibangun atas dasar partai politik yang punya legitimasi luar biasa.
Tapi menurut Eko, karena luar biasa ini akibatnya banyak ketidakpastian, hal ini karena langkah yang diambil adalah keputusan yang aman. "Jadi dengan tidak mengambil keputusan itu malah jadi tidak aman. Oleh karena itu tahun 2010 kita akan akrab dengan ketidakpastian," katanya.
Menurut riset InfoBank, kata Eko, pertumbuhan 5,3 persen ini didukung oleh investasi. Namun perlu disayangkan karena investasi ini bukan jenis investasi yang menguntungkan.
"Ekonomi kita selain penuh ketidakpastian, juga akan menjadi ekonomi siluman. Investasi yang ada itu datang tidak diundang, pulang tidak diantar," kata Eko. Ini dikarenakan lebih banyak ekonomi yang didukung oleh pergerakan hot money yang sifatnya tidak jelas. Belum lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ada masih didukung oleh sektor konsumsi.
"Ini fakta, perbankan jalan sendiri, konsumsi sendiri. Jadi ekonomi kita seperti suka-suka, tidak jelas," katanya.
Untuk itu Eko menyakini pertumbuhan ekonomi yang berkualitas seperti yang diharapkan pemerintah bakal sulit tercapai. Pertumbuhan ekonomi yang didominasi konsumsi tidak akan menyebabkan tenaga kerja bertambah, pemerataan permodalan, dan mengurangi kemiskinan.
"Karena sebenarnya yang penting itu direct investmen, kalau hot money itu sulit diandalkan, tapi itu kenyataan yang harus dihadapi," ujarnya.
Marwan Dalimunthe
Powered by Telkomsel BlackBerry®