Truba Incar Rp 7,5 T dari Rekayasa Industri
VIVAnews - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) mengincar pertumbuhan proyek rekayasa industri (engineering, procurement, and construction/EPC) hingga lebih dari 30 persen pada akhir 2009.
Nilai proyek itu diproyeksikan mencapai Rp 7,54 triliun dari 2008 senilai Rp 5,8 triliun.
“Proyek EPC akan banyak mengontribusi pendapatan konsolidasi perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan Truba Alam Manunggal Engineering Gamala V Katoppo usai rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa di Hotel Sahid Jaya, Jumat 31 Juli 2009.
Gamala menambahkan, kontrak EPC mengontribusi hingga 48 persen pada pos penjualan konsolidasi perusahaan selama 2008. Dia menjelaskan, perusahaan banyak memperoleh kontrak pengerjaan EPC.
Bahkan, Truba masih mengincar beberapa proyek lain. Hal itu dilakukan karena perseroan menilai tidak banyak potensi proyek baru di luar EPC saat ini.
Hal yang sama juga terjadi pada pengembangan produksi batu bara serta independent power plant (IPP).
Di antara beberapa proyek yang diincar, Truba sedang mengikuti tender EPC senilai US$ 42-48 juta, atau setara Rp 420-480 miliar dari proyek pembangkit listrik Cilacap. Nilai tender EPC tersebut merupakan 7-8 persen dari total nilai proyek US$ 600 juta.
Gamala mengatakan, pembangkit listrik Cilacap itu berkapasitas 600 megawatt (MW). Proyek itu merupakan bagian dari program pembangkit listrik 10 ribu MW milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Truba mengikuti tender pengerjaan EPC tersebut dari pemenang proyek pembangkit listrik asal China. “Waktu pengerjaannya tergantung PLN,” tuturnya.
arinto.wibowo@vivanews.com