Bauksit dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Transportasi dan Trading)




Bauksit belakangan ini banyak didatangkan dari kepulauan riau, tepatnya dari Tanjung Pinang, bauksit merupakan hasil tambang yang banyak kegunaannya untuk pabrik pabrik yang produksi keramik, logam abrasive, kimia dan metalurgi. Bauksit banyak ditambang oleh perusahaan perusahaan besar maupun kelompok perorangan diberbagai daerah diseluruh wilayah indonesia, http://www.distam-propsu.go.id/potensib_bauksit.php

Belakangan ini kami cukup sering mendapatkan pekerjaan dari berbagai pihak untuk pendistribusian hasil tambang ini dari berbagai perusahaan untuk wilayah Serang, Jabotabek dan wilayah jawa barat.

CV. Titipan Jasa Transport selain fokus dalam pelayanan jasa transportasi dan dalam hal ini juga siap sebagai trading untuk pembeliaan dalam jumlah besar mapun kecil, adapun kadar yang dibutuhkan dapat menghubungi kami untuk harga yang bersangkutan.

Dua jenis bauksit Kijang dengan komposisi Al2O3 42,25 % dan Fe2O3 15,00 % (kadar rendah) dan Al2O3 48,98 % dan Fe2O3 11,49 % (kadar tinggi) telah digunakan untuk uji coba pembuatan tawas pada skala laboratorium. Produk tawas yang dibuat ada dua macam, yakni tawas butek [Al2(SO4)3xH2O] dan tawas bening [Al2(SO4)3 (NH4)2SO4xH2O]. Tahapan percobaan meliputi pelarutan bauksit dengan asam sulfat (variasi ukuran butiran, waktu pelarutan, konsentrasi, dan volume asam), pemisahan residu dan penghilangan besi (menggunakan logam Al dan Na2S), dan kristalisasi (variasi suhu, berat jenis, dan jumlah amonia). Hasil pelarutan bauksit dengan asam sulfat mencapai persen ekstraksi Al2O3 dan Fe2O3 tertinggi masing-masing sekitar 99 % dan 65 % pada ukuran butiran 87,04 % lolos100 mesh, konsentrasi asam 40 %, lama pelarutan 1 jam, dan suhu 100°C. Kandungan besi dalam larutan aluminium sulfat yang dihasilkan direduksi dengan Al atau Na2S, selanjutnya diuapkan sampai kekentalan tertentu menghasilkan tawas butek (keruh). Sedangkan tawas bening dihasilkan dengan menambahkan larutan amonia ke dalam larutan aluminium sulfat. Untuk mendapatkan tawas bening sebanyak 175 gram, volume larutan yang diperlukan sebanyak 200 ml (densitas 1,32 g/ml), 30 ml amonia (konsentrasi 21 %) dan 0,84 gram logam aluminium. Sedangkan untuk mendapatkan tawas butek sebanyak 98 gram diperlukan 200 ml larutan aluminium sulfat, 5 ml larutan Na2S (konsentrasi 10 %). Produk tawas butek yang dihasilkan mempunyai kadar Al2O3 9,49-12,55 % dan Fe2O3 2-2,4 %. Sedangan tawas bening yang dihasilkan mempunyai kadar Al2O3 9,92-11,53 % dan Fe2O3 0,5-2,71 %

http://www.tekmira.esdm.go.id/publikasi/?p=26


Dan untuk permintaan kemasan bauksit yang dibutuhkan dapat disampaikan kepada kami. Terimaksih

Popular Posts